I'M A BALLERINA ...
Balet
berakar pada acara pertemuan para ningrat Italia.
Selanjutnya,
balet dikembangkan dalam ballet de cour, yaitu dansa sosial yang
dilakukan bersama musik, pidato, berpuisi, nyanyian, dekor, dan kostum oleh
para ningrat Prancis ,
pada
masa pemerintahan raja Louise
XIV yang
sangat mencintai seni tari dan bertekad untuk memajukan kualitas seni tari pada
masa itu. Sang raja mendirikan Académie Royale de Danse pada tahun 1661.
Abadke-18 merupakan periode di mana standar teknis balet menjadi sangat maju. Pada
masa ini pula balet menjadi bentukan seni drama yang serius dan setara dengan
opera. Kemajuan ini disebabkan oleh karya penting dari Jean-Georges Noverre
yang berjudul Lettres sur la danse et les ballets (1760)
Abad
ke-19 merupakan periode di mana banyak terjadi perubahan sosial. Perubahan ini
juga tercermin dalam balet, yang bergeser jauh dari bentukan seni yang sangat
ningrat (Balet romantik). Ballerina seperti Marie
Taglioni dan Fanny
Elssler merintis teknik baru berupa pointe work yang menyebabkan peran
ballerina (penari balet wanita) menjadi sangat penting di atas panggung.
Balet mengalami penurunan pamor setelah 1850 di kebanyakan negara barat
selain Denmark dan Rusia. Sanggar balet Rusia, terutama setelah Perang Dunia II,
banyak melakukan tur keliling dunia sehingga menjaga balet tetap hidup di dunia
dan banyak dikenal oleh masyarakat umum.
Yang
membuat spektakuler dan berbeda dari jenis tari lain adalah para
ballerina-nya memakai pointe shoes atau toe shoes saat menari. Menari
sambil berjinjit dengan mengenakan sepatu yang keras membuat ballet menjadi
spektakuler. Tentu saja menari dengan mengenakan pointe shoes harus ditunjang
dengan bentuk kaki yang lurus serta teknik yang tinggi. Ballet danseur atau penari
ballet pria tidak memakai sepatu jenis ini, sejak mula hingga seterusnya mereka
memakai soft shoes yang lebih
fleksibel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar